Tuhandatang di atas awan datang kumpulkan anak-anakNya hari yang mulia Tuhan datanglah angkat kita semua

Pertanyaan Jawaban Wahyu 17 mencatat, “Lihatlah, Ia datang dengan awan-awan dan setiap mata akan melihat Dia, juga mereka yang telah menikam Dia. Dan semua bangsa di bumi akan meratapi Dia. Ya, amin.” Ayat ini menggabungkan dua ayat Alkitab lainnya Matius 2664, ketika Yesus memberitahu sidang Sanhedrin bahwa mereka akan melihat sang Putra “datang di atas awan-awan di langit” dan Zakharia 1210, yang menyampaikan bahwa penduduk Yerusalem akan meratap ketika mereka “memandang kepada dia yang telah mereka tikam.” Ada yang berusaha menafsirkan “awan” dalam Wahyu 17. Akan tetapi sebetulnya tidak perlu berusaha mencari makna tersembunyi dalam ayat ini, karena arti ayat ini cukup sederhana, sebagaimana juga kasusnya dengan kedua ayat yang dikutip. Tidak ada yang perlu ditambahkan pada pernyataan “Ia datang dengan awan-awan.” Artinya sebatas bahwa Yesus akan tampak pada semua orang ketika Ia kembali ke dunia dari langit. Setelah Yesus memberi Amanat Agung pada para rasul-Nya, “terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka” Kisah 19. Ketika para rasul berdiri tercengang menyaksikan pemandangan itu, dua malaikat muncul dan memberitahu mereka, “Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga” Kisah 111. Awan disebutkan pada pengangkatan-Nya, dan awan kembali disebutkan pada kedatangan-Nya yang kedua. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Apakah artinya bahwa Yesus datang dengan awan-awan Wahyu 17?
Inimenggenapi nubuat yang dinyatakan dalam Wahyu 1:7, 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia.' Oleh karena itu, ketika Tuhan datang kembali pada akhir zaman, Dia datang awalnya secara rahasia dan kemudian secara terbuka. By Li XunAku membuka buku itu dan tanpa sengaja melihat sebuah perikop “Semua orang yang diselamatkan oleh kasih karunia Yesus Kristus selama Zaman Kasih Karunia menanti-nantikan datangnya hari kesukaan di akhir zaman, saat Yesus sang Juruselamat datang di atas awan putih dan menampakkan diri di antara manusia. Tentu saja, ini juga keinginan semua orang yang menerima nama Yesus sang Juruselamat saat ini. Di seluruh alam semesta, semua orang yang mengenal keselamatan dari Yesus sang Juruselamat sangat mendambakan kedatangan Yesus Kristus yang tiba-tiba, untuk menggenapi firman-Nya ketika berada di bumi Aku akan datang dengan cara yang sama seperti Aku pergi.’ Manusia percaya bahwa setelah penyaliban dan kebangkitan, Yesus kembali ke surga di atas awan putih, lalu mengambil tempat-Nya di sebelah kanan Yang Mahatinggi. Manusia beranggapan bahwa dengan cara yang sama, Yesus akan turun, sekali lagi di atas awan putih awan ini mengacu pada awan yang dinaiki Yesus waktu Ia kembali ke Surga, ke antara orang-orang yang sangat mendambakan-Nya selama ribuan tahun, dan bahwa Ia akan mengambil rupa orang Yahudi dan mengenakan pakaian mereka. Setelah menampakkan diri kepada manusia, Ia akan mengaruniakan makanan kepada mereka, dan membuat aliran-aliran air hidup menyembur bagi mereka, dan akan hidup di antara manusia, penuh kasih karunia dan kasih, hidup dan nyata. Demikian seterusnya. Namun, Yesus sang Juruselamat tidak melakukan hal ini; Ia melakukan hal yang bertentangan dengan pemahaman manusia. Ia tidak datang ke antara orang-orang yang mendambakan kedatangan-Nya kembali, dan tidak menampakkan diri kepada semua manusia sembari mengendarai awan putih. Ia sudah datang, tetapi manusia tidak mengenali-Nya, dan tetap mengabaikan kedatangan-Nya. Manusia hanya menantikan-Nya tanpa tujuan ….” Setelah membacanya, perikop ini benar-benar menyentuh hatiku. Aku merasakan kata-kata ini semuanya menusukku sampai ke inti keberadaanku. Selama bertahun-tahun dalam imanku kepada Tuhan, aku telah menanti dan merindukan Tuhan datang kembali seperti ini. Aku juga merasakan firman ini yang dapat mengungkapkan situasi manusiawi kita dalam menantikan kedatangan Tuhan bukanlah kata-kata yang bisa dipikirkan oleh siapa saja. Jadi aku berpikir, “Mungkinkah Tuhan benar-benar sudah datang kembali? Mungkinkah Dia telah menyatakan firman dan melakukan satu tahap penghakiman?” Tetapi kemudian aku ingat bahwa Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan akan datang dengan awan-awan. Jadi aku tetap merasa bingung tentang hal hari kemudian Saudari Huang datang lagi, dengan didampingi oleh Saudari Tang. Mereka bertanya padaku dengan khawatir “Saudari Li, apakah kamu sudah membaca buku itu?” Aku menjawab “Ya, sudah. Tetapi aku masih merasa bingung. Kamu mengatakan Tuhan telah datang kembali. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan akan datang dengan awan-awan, bagaimana kamu menjelaskan hal itu?” Saudari Huang menjelaskan padaku dalam persekutuan “Ketika menyangkut masalah kedatangan Tuhan kembali di atas awan, kita tidak dapat mengandalkan gagasan kita untuk menafsirkannya. Sebenarnya, ada misteri yang mendalam dalam hal ini. Marilah kita membaca satu bagian dari firman Tuhan. Tuhan berkata Yesus berkata bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, tetapi apakah engkau tahu betul makna perkataan-Nya yang sesungguhnya? Mungkinkah Dia telah mengatakan maknanya kepada kelompokmu ini? Engkau memang tahu bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, yakni menaiki suatu awan, tetapi apakah engkau tahu persis bagaimana Tuhan itu sendiri melakukan pekerjaan-Nya? Jika engkau betul-betul dapat mengerti, bagaimana perkataan Yesus dijelaskan? Dia berkata Kapan Anak Manusia datang pada akhir zaman, Dia sendiri tidak tahu, para malaikat tidak tahu, para utusan di surga tidak tahu, apalagi manusia. Hanya Bapa sendiri, yaitu, hanya Roh yang tahu. Bahkan Anak Manusia sendiri pun tidak mengetahuinya, tetapi engkau malah dapat melihat dan mengetahuinya? Jika engkau mampu mengetahui dan melihat dengan matamu sendiri, bukankah sia-sia saja ucapan tersebut?’”Setelah selesai membaca, dia melanjutkan dengan mengatakan “Dari firman ini kita dapat melihat bahwa semua firman Tuhan adalah misteri, sehingga kita tidak dapat menjelaskan dan menetapkan cara bagi Tuhan untuk datang kembali hanya berdasarkan makna harfiahnya. Jika firman digenapi sesuai dengan makna harfiahnya, bukankah banyak firman lain yang diucapkan oleh Tuhan akan sia-sia? Faktanya, ada banyak nubuat dalam Alkitab tentang kedatangan Tuhan. Jika kita hanya berpegang pada nubuat bahwa Tuhan akan turun dengan awan-awan tetapi tidak mencari dan menyelidiki nubuat lain yang diucapkan oleh Tuhan, ini akan memudahkan kita memiliki pemahaman sepihak. Orang-orang yang cermat dapat menemukan bahwa sebenarnya bukan hanya nubuat turun dengan awan-awan’ yang ada di dalam Alkitab. Ada juga banyak nubuat seperti itu bahwa Tuhan akan datang bagaikan pencuri dan turun secara diam-diam. Misalnya, Wahyu 1615, “Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri.” Matius 256, “Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia.” Wahyu 320, “Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku.” Semua nubuat ini menyebut Tuhan menjadi daging sebagai Anak Manusia dan turun secara diam-diam. “bagaikan pencuri” berarti datang dengan tenang, secara diam-diam. Sama seperti ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan melakukan pekerjaan-Nya selama inkarnasi-Nya sebagai Anak Manusia, secara lahiriah, Tuhan Yesus hanyalah Anak Manusia biasa dan tidak seorang pun tahu Dia adalah Tuhan, itulah sebabnya Tuhan Yesus menggunakan “bagaikan pencuri” sebagai analogi untuk penampakan dan pekerjaan Anak Manusia. Mereka yang tidak mencintai kebenaran, tidak peduli bagaimana Tuhan dalam daging berbicara atau bekerja, atau berapa banyak kebenaran yang Dia ungkapkan, mereka tidak menerima Dia. Sebaliknya, mereka memperlakukan Tuhan dalam daging sebagai orang biasa dan mengutuk serta meninggalkan-Nya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus bernubuat “Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini” Lukas 1724–25. Kita tahu bahwa Tuhan itu setia, jadi firman-Nya pasti akan tergenapi. Jika kita selalu berpegang pada nubuat bahwa Tuhan akan turun di atas awan, lalu bagaimana firman Tuhan ini akan digenapi?”Setelah itu, Saudari Tang menambahkan “Ya, Saudari Li, sekarang Tuhan telah berinkarnasi dan diam-diam turun di antara kita. Dia mengungkapkan kebenaran dan melaksanakan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Semua orang, yang menerima pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman, yang watak rusaknya disucikan, dan yang mencapai transformasi dalam watak hidup mereka, adalah kelompok pemenang yang dijadikan oleh Tuhan sebelum bencana. Setelah Tuhan menjadikan para pemenang ini, pekerjaan besar-Nya akan lengkap. Baru setelah itulah Tuhan akan muncul secara terbuka di hadapan semua orang. Yaitu, pertama-tama Tuhan menjadi manusia dan diam-diam turun di antara kita untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, Dia akan secara terbuka turun untuk menampakkan diri kepada seluruh negara dan bangsa, dan memperkenankan mereka untuk melihat-Nya. Tetapi tidak peduli bagaimana Tuhan datang, hikmat-Nya terdapat di dalamnya. Kita hanyalah manusia yang rusak, sehingga kita tidak dapat mengandalkan gagasan kita dengan menegaskan bahwa Tuhan pasti akan datang dengan awan-awan ketika Dia datang kembali. Kalau tidak, ini akan memudahkan kita untuk kehilangan keselamatan Tuhan di akhir zaman. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman Saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itulah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itulah tanda berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan, dan saatnya Tuhan memberi upah kepada orang baik dan menghukum yang jahat. Penghakiman Tuhan akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, ketika hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa “Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu” akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang mengumumkan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan yang sebenarnya. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus menangani mereka pada saat Ia secara terbuka datang kembali di atas awan putih.’ Dari firman Tuhan kita melihat bahwa ketika kita melihat Tuhan menampakkan diri kepada segenap umat manusia di depan banyak orang, pekerjaan-Nya akan berakhir. Mereka yang menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman semuanya datang kembali di hadapan Tuhan, sementara mereka yang menolak dan mengutuk Tuhan akan menerima hukuman yang setimpal. Saat itu, nubuat dalam Kitab Wahyu akan benar-benar digenapi Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia’ Wahyu 17. Ketika Tuhan menampakkan diri secara terbuka, mereka yang menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan menentang Tuhan akan tertegun, sebab mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka tolak justru adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Dengan demikian, bagaimana mungkin mereka tidak menangis dan menggertakkan gigi mereka? Saudari, apakah kamu dapat menerima persekutuan ini?”Saat itu, aku merasa sedih dan menyesal. Jadi aku menjawab, merasa sedikit malu, “Kamu bicara dengan sangat jelas. Aku bisa menerimanya. Baru sekarang aku memahami bahwa ketika Tuhan datang kembali, pertama-tama Dia akan berinkarnasi sebagai Anak Manusia dan turun secara diam-diam di antara manusia untuk melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia. Dan setelah menjadikan sekelompok pemenang, Tuhan akan secara terbuka menampakkan diri di hadapan semua orang. Itulah waktu ketika Tuhan menghukum semua orang yang menolak pekerjaan-Nya. Aku terlalu bebal. Dengan keras kepala aku berpegang teguh pada pemahamanku sendiri dan menegaskan bahwa Yesus akan turun ke atas awan putih, jadi aku tidak menerima Dia yang tidak datang dengan cara ini. Karenanya, aku menutup pintu bagi Tuhan Yesus yang telah datang dan hampir kehilangan keselamatan Tuhan di akhir zaman.”Setelah itu, mereka menyampaikan padaku tentang tiga tahap pekerjaan Tuhan, inkarnasi, misteri nama Tuhan dan aspek-aspek kebenaran lainnya. Dan mereka banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, yang memecahkan banyak masalah dan kesulitanku. Setelah masa penyelidikan dan pencarian, aku memahami banyak kebenaran yang belum pernah kudengar sebelumnya di gerejaku; kondisiku makin lama makin baik, serta damai sejahtera dan sukacita memenuhi hatiku. Jadi aku menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang ini ketika Tuhan mengetuk pintuku melalui saudara-saudari yang memberitakan Injil padaku dari waktu ke waktu, dengan keras kepala aku berpegang teguh pada gagasanku dan menolak mereka berulang kali. Hatiku benar-benar terlalu kaku! Memikirkan hal ini, aku sungguh-sungguh bertobat dalam hatiku dan tidak tahan untuk berlutut dan berdoa di hadapan Tuhan, “Ya Tuhan! Aku mengandalkan gagasan dan imajinasiku sendiri dalam menafsirkan kedatanganmu tetapi tidak mencari kebenaran. Aku benar-benar terlalu sombong. Namun Engkau tidak meninggalkan aku. Setelah sembilan tahun, Engkau membangkitkan hatiku melalui saudari yang memberitakan Injil padaku. Ya Tuhan, aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku untuk membalas kembali kasih-Mu padaku.”Tamat.

Inisecara tepat menggenapi Wahyu 1: 7, "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia." Kita dapat melihat dari semua ini bahwa selama periode Tuhan Yang Mahakuasa berinkarnasi dan datang secara rahasia untuk bekerja adalah saat yang paling penting ketika Tuhan menyelamatkan umat manusia.

Aku membuka buku itu dan tanpa sengaja melihat sebuah perikop "Semua orang yang diselamatkan oleh kasih karunia Yesus Kristus selama Zaman Kasih Karunia menanti-nantikan datangnya hari penuh sukacita pada akhir zaman, saat Yesus Sang Juruselamat turun di atas awan putih untuk menampakkan diri di hadapan semua manusia. Tentu saja, ini juga keinginan semua orang yang menerima nama Yesus Sang Juruselamat saat ini. Semua orang di alam semesta yang mengenal keselamatan dari Yesus Sang Juruselamat sangat mendambakan agar Yesus Kristus tiba-tiba datang untuk menggenapi hal yang dikatakan-Nya semasa berada di bumi 'Aku akan datang dengan cara yang sama seperti Aku pergi.' Manusia percaya bahwa setelah penyaliban dan kebangkitan, Yesus kembali ke surga di atas awan putih, untuk mengambil tempat-Nya di sebelah kanan Yang Mahatinggi. Dengan cara serupa, Yesus akan turun sekali lagi di atas awan putih awan ini mengacu pada awan yang dinaiki Yesus sewaktu Dia kembali ke surga, ke antara orang-orang yang sangat mendambakan-Nya selama ribuan tahun, dan Dia akan mengambil rupa dan mengenakan pakaian orang Yahudi. Setelah menampakkan diri kepada manusia, Dia akan memberikan makanan kepada mereka, dan membuat air hidup menyembur bagi mereka, dan akan hidup di antara manusia, penuh kasih karunia dan penuh kasih, hidup dan nyata. Orang memercayai semua gagasan ini. Namun, Yesus Sang Juruselamat tidak melakukan hal ini; Dia melakukan hal yang bertentangan dengan pemahaman manusia. Dia tidak datang ke antara orang-orang yang mendambakan kedatangan-Nya kembali, dan Dia tidak menampakkan diri kepada semua orang sembari menaiki awan putih. Dia sudah datang, tetapi manusia tidak mengenali-Nya, dan tetap tidak mengetahui tentang Dia. Manusia sekadar menantikan-Nya tanpa tujuan ...." Setelah membacanya, perikop ini benar-benar menyentuh hatiku. Aku merasakan kata-kata ini semuanya menusukku sampai ke inti keberadaanku. Selama bertahun-tahun dalam imanku kepada Tuhan, aku telah menanti dan merindukan Tuhan datang kembali seperti ini. Aku juga merasakan firman ini yang dapat mengungkapkan situasi manusiawi kita dalam menantikan kedatangan Tuhan bukanlah kata-kata yang bisa dipikirkan oleh siapa saja. Jadi aku berpikir, "Mungkinkah Tuhan benar-benar sudah datang kembali? Mungkinkah Dia telah menyatakan firman dan melakukan satu tahap penghakiman?" Tetapi kemudian aku ingat bahwa Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Tuhan akan datang dengan awan-awan. Jadi aku tetap merasa bingung tentang hal ini. Dua hari kemudian Saudari Huang datang lagi, dengan didampingi oleh Saudari Tang. Mereka bertanya padaku dengan khawatir "Saudari Li, apakah kamu sudah membaca buku itu?" Aku menjawab "Ya, sudah. Tetapi aku masih merasa bingung. Kamu mengatakan Tuhan telah datang kembali. Tetapi Alkitab dengan jelas menyatakan bahwa Tuhan akan datang dengan awan-awan, bagaimana kamu menjelaskan hal itu?" Saudari Huang menjelaskan padaku dalam persekutuan "Ketika menyangkut masalah kedatangan Tuhan kembali di atas awan, kita tidak dapat mengandalkan gagasan kita untuk menafsirkannya. Sebenarnya, ada misteri yang mendalam dalam hal ini. Marilah kita membaca satu bagian dari firman Tuhan. Tuhan berkata 'Yesus berkata bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, tetapi apakah engkau tahu betul makna perkataan-Nya yang sesungguhnya? Mungkinkah Dia telah mengatakan maknanya kepada kelompokmu ini? Engkau memang tahu bahwa Dia akan datang sebagaimana Dia telah pergi, yakni menaiki suatu awan, tetapi apakah engkau tahu persis bagaimana Tuhan itu sendiri melakukan pekerjaan-Nya? Jika engkau betul-betul dapat mengerti, bagaimana perkataan Yesus dijelaskan? Dia berkata Kapan Anak Manusia datang pada akhir zaman, Dia sendiri tidak tahu, para malaikat tidak tahu, para utusan di surga tidak tahu, apalagi manusia. Hanya Bapa sendiri, yaitu, hanya Roh yang tahu. Bahkan Anak Manusia sendiri pun tidak mengetahuinya, tetapi engkau malah dapat melihat dan mengetahuinya? Jika engkau mampu mengetahui dan melihat dengan matamu sendiri, bukankah sia-sia saja ucapan tersebut?'" Setelah selesai membaca, dia melanjutkan dengan mengatakan "Dari firman ini kita dapat melihat bahwa semua firman Tuhan adalah misteri, sehingga kita tidak dapat menjelaskan dan menetapkan cara bagi Tuhan untuk datang kembali hanya berdasarkan makna harfiahnya. Jika firman digenapi sesuai dengan makna harfiahnya, bukankah banyak firman lain yang diucapkan oleh Tuhan akan sia-sia? Faktanya, ada banyak nubuat dalam Alkitab tentang kedatangan Tuhan. Jika kita hanya berpegang pada nubuat bahwa Tuhan akan turun dengan awan-awan tetapi tidak mencari dan menyelidiki nubuat lain yang diucapkan oleh Tuhan, ini akan memudahkan kita memiliki pemahaman sepihak. Orang-orang yang cermat dapat menemukan bahwa sebenarnya bukan hanya nubuat 'turun dengan awan-awan' yang ada di dalam Alkitab. Ada juga banyak nubuat seperti itu bahwa Tuhan akan datang bagaikan pencuri dan turun secara diam-diam. Misalnya, Wahyu 1615, "Lihatlah, Aku datang bagaikan pencuri." Matius 256, "Dan di saat tengah malam ada suara seruan terdengar, Lihatlah, Mempelai laki-laki itu datang; keluarlah dan jumpai Dia." Wahyu 320, "Lihatlah, Aku berdiri di pintu dan mengetuk kalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membuka pintu itu, Aku akan datang masuk kepadanya, dan bersantap dengannya, dia bersama-Ku." Semua nubuat ini menyebut Tuhan menjadi daging sebagai Anak Manusia dan turun secara diam-diam. "bagaikan pencuri" berarti datang dengan tenang, secara diam-diam. Sama seperti ketika Tuhan Yesus menampakkan diri dan melakukan pekerjaan-Nya selama inkarnasi-Nya sebagai Anak Manusia, secara lahiriah, Tuhan Yesus hanyalah Anak Manusia biasa dan tidak seorang pun tahu Dia adalah Tuhan, itulah sebabnya Tuhan Yesus menggunakan "bagaikan pencuri" sebagai analogi untuk penampakan dan pekerjaan Anak Manusia. Mereka yang tidak mencintai kebenaran, tidak peduli bagaimana Tuhan dalam daging berbicara atau bekerja, atau berapa banyak kebenaran yang Dia ungkapkan, mereka tidak menerima Dia. Sebaliknya, mereka memperlakukan Tuhan dalam daging sebagai orang biasa dan mengutuk serta meninggalkan-Nya. Itulah sebabnya Tuhan Yesus bernubuat "Karena sama seperti kilat yang memancar dari satu bagian di bawah langit, bersinar sampai ke bagian lain di bawah langit; demikian juga Anak Manusia saat hari kedatangan-Nya tiba. Tetapi pertama-tama Dia harus mengalami berbagai penderitaan dan ditolak oleh generasi ini" Lukas 1724-25. Kita tahu bahwa Tuhan itu setia, jadi firman-Nya pasti akan tergenapi. Jika kita selalu berpegang pada nubuat bahwa Tuhan akan turun di atas awan, lalu bagaimana firman Tuhan ini akan digenapi?" Setelah itu, Saudari Tang menambahkan "Ya, Saudari Li, sekarang Tuhan telah berinkarnasi dan diam-diam turun di antara kita. Dia mengungkapkan kebenaran dan melaksanakan pekerjaan penghakiman yang dimulai dari rumah Tuhan. Semua orang, yang menerima pekerjaan penghakiman dan hajaran Tuhan pada akhir zaman, yang watak rusaknya disucikan, dan yang mencapai transformasi dalam watak hidup mereka, adalah kelompok pemenang yang dijadikan oleh Tuhan sebelum bencana. Setelah Tuhan menjadikan para pemenang ini, pekerjaan besar-Nya akan lengkap. Baru setelah itulah Tuhan akan muncul secara terbuka di hadapan semua orang. Yaitu, pertama-tama Tuhan menjadi manusia dan diam-diam turun di antara kita untuk melakukan pekerjaan-Nya, dan setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya untuk menyelamatkan umat manusia, Dia akan secara terbuka turun untuk menampakkan diri kepada seluruh negara dan bangsa, dan memperkenankan mereka untuk melihat-Nya. Tetapi tidak peduli bagaimana Tuhan datang, hikmat-Nya terdapat di dalamnya. Kita hanyalah manusia yang rusak, sehingga kita tidak dapat mengandalkan gagasan kita dengan menegaskan bahwa Tuhan pasti akan datang dengan awan-awan ketika Dia datang kembali. Kalau tidak, ini akan memudahkan kita untuk kehilangan keselamatan Tuhan di akhir zaman. Tuhan Yang Mahakuasa berfirman 'Saat engkau menyaksikan Yesus turun dari surga, saat itu jugalah engkau turun ke neraka untuk dihukum. Itu akan menjadi saat berakhirnya rencana pengelolaan Tuhan dan menjadi saat ketika Tuhan memberi upah kepada yang baik dan menghukum yang jahat. Karena penghakiman Tuhan sudah akan berakhir sebelum manusia melihat tanda-tanda, pada saat hanya ada pengungkapan kebenaran. Mereka yang menerima kebenaran dan tidak mencari tanda-tanda, sehingga mereka disucikan, akan kembali ke hadapan takhta Tuhan dan masuk ke dalam pelukan Sang Pencipta. Hanya mereka yang bersikeras percaya bahwa "Yesus yang tidak datang kembali di atas awan putih adalah Kristus palsu" akan menerima hukuman abadi, karena mereka hanya percaya kepada Yesus yang menunjukkan tanda-tanda, tetapi tidak mengakui Yesus yang menyatakan penghakiman yang berat dan menunjukkan jalan kehidupan sejati. Jadi, hanya dengan cara itulah Yesus membereskan mereka pada saat Dia secara terbuka datang kembali di atas awan putih.' Dari firman Tuhan kita melihat bahwa ketika kita melihat Tuhan menampakkan diri kepada segenap umat manusia di depan banyak orang, pekerjaan-Nya akan berakhir. Mereka yang menerima pekerjaan Tuhan di akhir zaman semuanya datang kembali di hadapan Tuhan, sementara mereka yang menolak dan mengutuk Tuhan akan menerima hukuman yang setimpal. Saat itu, nubuat dalam Kitab Wahyu akan benar-benar digenapi 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' Wahyu 17. Ketika Tuhan menampakkan diri secara terbuka, mereka yang menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan menentang Tuhan akan tertegun, sebab mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka tolak justru adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Dengan demikian, bagaimana mungkin mereka tidak menangis dan menggertakkan gigi mereka? Saudari, apakah kamu dapat menerima persekutuan ini?" Saat itu, aku merasa sedih dan menyesal. Jadi aku menjawab, merasa sedikit malu, "Kamu bicara dengan sangat jelas. Aku bisa menerimanya. Baru sekarang aku memahami bahwa ketika Tuhan datang kembali, pertama-tama Dia akan berinkarnasi sebagai Anak Manusia dan turun secara diam-diam di antara manusia untuk melakukan pekerjaan menghakimi dan mentahirkan manusia. Dan setelah menjadikan sekelompok pemenang, Tuhan akan secara terbuka menampakkan diri di hadapan semua orang. Itulah waktu ketika Tuhan menghukum semua orang yang menolak pekerjaan-Nya. Aku terlalu bebal. Dengan keras kepala aku berpegang teguh pada pemahamanku sendiri dan menegaskan bahwa Yesus akan turun ke atas awan putih, jadi aku tidak menerima Dia yang tidak datang dengan cara ini. Karenanya, aku menutup pintu bagi Tuhan Yesus yang telah datang dan hampir kehilangan keselamatan Tuhan di akhir zaman." Setelah itu, mereka menyampaikan padaku tentang tiga tahap pekerjaan Tuhan, inkarnasi, misteri nama Tuhan dan aspek-aspek kebenaran lainnya. Dan mereka banyak membaca firman Tuhan Yang Mahakuasa, yang memecahkan banyak masalah dan kesulitanku. Setelah masa penyelidikan dan pencarian, aku memahami banyak kebenaran yang belum pernah kudengar sebelumnya di gerejaku; kondisiku makin lama makin baik, serta damai sejahtera dan sukacita memenuhi hatiku. Jadi aku menjadi yakin bahwa Tuhan Yang Mahakuasa adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. Tahun-tahun ini ketika Tuhan mengetuk pintuku melalui saudara-saudari yang memberitakan Injil padaku dari waktu ke waktu, dengan keras kepala aku berpegang teguh pada gagasanku dan menolak mereka berulang kali. Hatiku benar-benar terlalu kaku! Memikirkan hal ini, aku sungguh-sungguh bertobat dalam hatiku dan tidak tahan untuk berlutut dan berdoa di hadapan Tuhan, "Ya Tuhan! Aku mengandalkan gagasan dan imajinasiku sendiri dalam menafsirkan kedatanganmu tetapi tidak mencari kebenaran. Aku benar-benar terlalu sombong. Namun Engkau tidak meninggalkan aku. Setelah sembilan tahun, Engkau membangkitkan hatiku melalui saudari yang memberitakan Injil padaku. Ya Tuhan, aku hanya ingin menghabiskan sisa hidupku untuk membalas kembali kasih-Mu padaku." Tamat. Bacaan Diperpanjang Memahami misteri menyambut kedatangan Tuhan "Diatas Awan" I DiaDatang Diatas Awan Chord. Em G Ingatlah bahwa kau tak sendiri D Tanpamu tak akan sama Am Tanpamu semua berbeda. Ini chord kunci gitarnya Em G Diatas awan kita kan menang.menang.

- Kau mainkan untukku, sebuah lagu tentang negeri di awan. Di mana kedamaian menjadi istananya. Dan kini tengah kau bawa aku menuju kesana.... Lirik lagu Katon Bagaskara yang berjudul "Negeri di Awan" itu sangat populer di masyarakat. Bahkan judul lagu tersebut sering digunakan untuk menyebut kawasan dataran tinggi yang memiliki pemandangan yang indah. Salah satunya adalah destinasi Negeri di Atas Awan Gunung Luhur yang berada di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Destinasi tersebut belakangan ini ramai dikunjungi wisata ini hanya berjarak 3 jam dari Jakarta, tepatnya di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, yang masuk Kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak TNGHS. Pesona yang ditawarkan di sini adalah panorama hamparan awan dilihat dari atas gunung. Selain di Gunung Luhur Banten, ada beberapa wisata 'negeri di atas awan' yang menawarkan panorama yang sama, yakni hamparan awan di ketinggian. Berikut 9 wilayah 'negeri di atas awan' yang ada di Indonesia 1. Puncak Wolobobo Bajawa Flores TARIS Foto Para pengunjung sedang asik menikmati sore di puncak bukit Wolobo, Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Flores, NTT, Sabtu 7/9/2019.Seakan sedang berada di atas awan. Itulah yang dirasakan saat pelisir ke puncak Bukit Wolobobo di Desa Turekisa, Kecamatan Golewa Barat, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur NTT, Sabtu 7/9/2019. Siluet Gunung Inerie yang diselimuti kabut dan awan tipis sungguh menakjubkan. Begitu juga hamparan lembah ditutup awan yang tampak seperti samudra luas. Dari atas bukit ini pengunjung dapat menyaksikan indahnya Kota Bajawa dalam sekali pandang. Waktu terbaik berkunjung ke puncak bukit Wolobobo ini adalah sore hari, terutama saat matahari terbenam. Baca juga Pesona Senja di Puncak Wolobobo Bajawa Flores, Seperti Berada di Atas Awan 2. Dataran tinggi Dieng WIKAN PRASETYA Dua wanita menikmati keindahan Dataran Tinggi Dieng yang berselimut tinggi Dieng di Provinsi Jawa Tengah sering disebut negeri di atas awan. Butuh waktu sekitar 1 jam untuk sampai di kawasan Dieng dari kota Wonosobo. Waktu tempuh yang cukup lama itu karena jalanan dilalui cukup menanjak. Di kawasan tersebut pengunjung bisa melihat langsung hamparan Gunung Sindoro. Jika sudah sampai di Tugu Selamat Datang, pengunjung sudah tiba di 'negeri di atas awan'. Beberapa obyek wisata alami yang populer dikunjungi seperti kawasan Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Telaga Merdada, Kawah Sileri, Kawah Candradimuka, Jalatunda, dan Museum Kaliasa. Wisata itu, terutama Candi Arjuna dan Kawah Sikidang, selalu ramai dikunjungi wisatawan, baik dalam maupun luar negeri. Baca juga Yuk, Berwisata di Negeri di Atas Awan... 3. Desa Wae Rebo Manggarai C MARBUN Desa Wae Rebo di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Wae Rebo merupakan kampung adat tradisional di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur, yang sudah terkenal hingga mancanegara. Wae Rebo berada di ketinggian meter di atas permukaan laut sehingga dijuluki desa di atas awan. Untuk melihat eksotisme Desa Wae Rebo tidaklah mudah. Butuh perjuangan lantaran lokasinya di lembah pegunungan Manggarai.

diadatang di atas awan tampil bersinar, surya kebenaran angkat suara, ini tahun yobel dari bukit sion kes'lamatan datang ye-eeh inilah zaman yehezkiel tulang kering dihidupkan dan inilah zaman hamba-mu, daud bait pujian dipulihkan dan inilah zaman tuaian besar ladang menguning di dunia kamilah pekerja di kebun anggur-mu nyatakanlah firman tuhan yang telah ada Iniakan menjadi penggenapan nubuat dalam Wahyu 1:7: "Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia." Mengapa semua orang akan meratap? Karena Tuhan Yang Mahakuasa telah mengungkapkan begitu banyak kebenaran dan melakukan pekerjaan yang begitu besar, dan bukan saja mereka menolak untuk menyelidikinya, tetapi mereka mengutuk, menghakimi, dan menghujat Dia bersama dengan kekuatan Namun Yesus Sang Juruselamat tidak melakukan hal ini; Dia melakukan hal yang bertentangan dengan pemahaman manusia. Dia tidak datang ke antara orang-orang yang mendambakan kedatangan-Nya kembali, dan Dia tidak menampakkan diri kepada semua orang sembari menaiki awan putih. Dia sudah datang, tetapi manusia tidak tahu, dan tetap tidak mengetahuinya. Saatitu, nubuat dalam Kitab Wahyu akan benar-benar digenapi: 'Lihatlah, Dia datang dengan awan-awan; dan setiap mata akan melihat-Nya, juga mereka yang menikam Dia: dan semua orang di bumi akan meratap karena Dia' (Wahyu 1:7). Ketika Tuhan menampakkan diri secara terbuka, mereka yang menolak untuk menerima pekerjaan Tuhan pada akhir zaman dan menentang Tuhan akan tertegun, sebab mereka akan melihat bahwa Tuhan Yang Mahakuasa yang mereka tolak justru adalah Tuhan Yesus yang datang kembali. AHyACI.
  • tikwej000k.pages.dev/334
  • tikwej000k.pages.dev/74
  • tikwej000k.pages.dev/64
  • tikwej000k.pages.dev/126
  • tikwej000k.pages.dev/426
  • tikwej000k.pages.dev/222
  • tikwej000k.pages.dev/437
  • tikwej000k.pages.dev/248
  • dia datang diatas awan